Jumat, 30 Oktober 2009

ENGLAND - 16 Mei 2008


Di zaman abad pertengahan, bangunan ini berfungsi sebagai benteng, seiring waktu bangunan ini terus diperluas dan berubah fungsi. Pernah dijadikan penjara, kediaman raja, serta ruang penyimpanan senjata dan harta karun. Sampai saat ini ruang penyimpanan harta karun "Jewel House" masih ada. Letaknya dibawah tanah, dibalik pintu besi dan kaca pelindung berpelat baja. Disinilah bersemayam permata pewaris tahta Inggris. Pengunjung tidak perlu capek berjalan sebab lantainya yang berjalan. Ini memang disengaja sebab dengan begitu pengunjung tidak akan berlama-lama melihat koleksi museum. Selain itu pengunjung selalu dibawah pengawasan ketat petugas keamanan. Benda2 yang ada disini memang bernilai tinggi. Sebut saja mahkota emas St. Eduard, mahkota Kohinoor" milik ratu Elisabeth dengan berlian seberat 109 karat dan tongkat kerajaan dengan "bintang dari afrika", berlian asahan terbesar di dunia.

Hati Manusia


Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna.
Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu... tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan dan tampil ke depan dan berkata “Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku?”.

Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu.
Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempelkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan ada bagian-bagian yang berlubang karena dicukil dan tidak ditutup kembali.
Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu,memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa “Anda pasti bercanda, pak tua”, katanya,” bandingkan hatimu dan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangakan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan.”

“Ya”, kata pak tua itu,”hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tidak akan menukar hatiku dan hatimu.
Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobeknya sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutupi kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap seobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan.

Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya.
Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan—memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan.
Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu.
Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu?”

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya.
Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah,lalu merobeknya sepotong.
Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutupi luka di hati pemuda itu.
Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya.
Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.
Bersediakah anda juga untuk memberikan hati anda bagi sesama yang membutuh kasih?????
Jawablah pada diri anda sendiri, selamat merenungkan diakhir pekan ini.
Salam,
Hati = Kasih.

Kamis, 29 Oktober 2009

10 Kebiasaan Yang Merusak Otak


Edited by dr. Martin Leman, DTM&H
1. Tidak Sarapan PagiMereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.
2. Makan Terlalu BanyakTerlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.
3. MerokokZat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.
4. Mengkonsumsi gula terlalu banyakKonsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak
5. Polusi UdaraOtak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.
6. Kurang TidurOtak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
7. Menutup kepala saat tidurKebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.
8. Menggunakan pikiran saat sakitBekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.
9. Kurang menstimulasi pikiranBerpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.
10. Jarang berkomunikasiKomunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektualotak jadi kurang terlatih.